Ini Dia 5 Hacker Paling Berbahaya di Dunia

Apa yang ada di pikiran anda jika mendengar kata Hacker (peretas), pasti anda menganggap hacker adalah seseorang yang ahli dalam bidang teknologi komputer dan memanfaatkan pengetahuan teknis mereka untuk menerobos sistem keamanan server atau suatu website tertentu. Perlu anda ketahui, ada 3 jenis hacker :

White Hat (Topi Putih) adalah hacker yang bekerja dengan upaya menjaga data agar tetap aman dari hacker lain dengan mencari celah dan area yang dapat diretas. Jenis hacker ini biasanya dibayar dengan cukup baik dan tidak menerima hukuman penjara karena persetujuan dari perusahaan yang mempekerjakan mereka.

Black Hat (Topi Hitam) adalah hacker dengan niat jahat dan mencuri, mengeksploitasi, dan menjual data. Mereka biasanya termotivasi oleh keuntungan pribadi. Hacker jenis ini menggunakan keahlian mereka untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan kriminal. Mereka menemukan eksploitasi terhadap sekuritas dan kerentanan mereka dengan menjualnya ke perusahaan itu sendiri atau tetap memanfaatkan dan menjual ke hacker topi hitam lainnya untuk mencuri informasi atau mendapatkan royalti.

Grey Hat (Topi Abu-abu) adalah hacker yang tidak baik atau buruk dan sering termasuk orang-orang yang meretas untuk bersenang-senang atau untuk troll. Mereka bisa memperbaiki dan mengeksploitasi, meski topi abu-abu biasanya dikatikan dengan hacker Black Hat.

Berikut ini ada 5 Nama Hacker Paling Berbahaya di Dunia dan Masih menjadi buronan FBI (Federal Bureau of Investigation)

1. Alexsey Belan

Lahir di Batavia, Belan adalah salah satu dari empat hacker yang didakwa terlibat dengan peretasan terbesar yang terjadi terhadap Yahoo, setidaknya 500 juta akun Yahoo. Meski Belan memiliki kewarganegaraan Rusia dan diketahui memegang paspor Rusia. Alexsey Belan telah didakwa tiga kali karena kejahatan yang berkaitan dengan gangguan komputer.

Dari bulan Januari 2014 dan berlanjut sampai Desember 2016, Belan diduga telah berkonspirasi dengan perwira intelijen Rusia, termasuk Dmitry Aleksandrovich Dokuchaev, Igor Anatolyevich Sushchin, dan lainnya untuk mendapatkan akses tidak sah ke jaringan komputer dan akun pengguna yang dihosting pada perusahaan yang menyediakan layanan webmail dan internet di seluruh dunia yang berbasis di Norhern District of California. 

Surat perintah penangkapan federal untuk Belan dikeluarkan pada tanggal 28 Februari 2017 oleh Pengadilan Distrik Amerika Serikat, Distrik Utara California, San Francisco, California. Berdasarkan dakwaan yang mendakwa dia dengan berkomplot untuk melakukan penipuan dan peretasan komputer. FBI menawarkan hadiah hingga $ 100.000 untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Alexsey Belan.

2. Dmitry Aleksandrovich Dokuchaev

Seperti Balen, Dokuchaev masuk daftar pencarian orang milik FBI setelah kedapatan terlibat dalam aksi peretasan terhadap Yahoo.

Dokuchaev diduga telah bekerja untuk Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) yang ditugaskan di markas pusat FSB divisi keamanan informasi dan bertindak sebagai mata dan telinga aksi peretasan bagi pemerintah Rusia.

3. Evgenly Bogachev

Meski tidak termasuk ke dalam komplotan hacker yang meretas Yahoo beberapa waktu lalu, pria yang diketahui berumur 33 tahun ini sempat diketahui lokasi keberadaannya di Anapa, Rusia.

Seperti peretas lainnya, Evgenly Bogachev memiliki rekam jejak yang panjang di dunia peretasan. Diketahui, ia telah terlibat dalam aksi pencurian informasi penting seperti nomor rekening bank, password, dan PIN yang digunakan untuk mencuri uang dari rekening para korban.

Bahkan Bogachev diduga sebagai pemimpin kelompok penjahat siber yang berbasis di Rusia dan Ukraina. Dalam aksinya, mereka telah mencuri lebih dari $100.000.000 atau setara dengan Rp 1,3 triliun.

4. Vladimer Levin

Pada 1994, seorang programmer jenius berusia 24 tahun dari Rusia yang bernama Vladimer Levin diketahui telah meretas Citibank. Dalam aksinya, ia mampu mencuri uang sebesar $10,7 juta atau setara dengan Rp 139 miliar.

Selain mendekam di penjara selama tiga tahun, dia diharuskan untuk membayar kembali uang yang dicurinya. Seluruh uangnya dikembalikan, terkecuali uang sebesar $400 ribu atau setara dengan Rp 5,3 juta.

Setelah dijatuhi dakwaan, sekelompok hacker muncul dan mengkalim bahwa mereka dalang di balik peretasasn yang terjadi terhadap Citibank. Mereka berkata, bahwa merekalah yang memberikan kode tersebut ke Vladimer untuk digunakan saat menarik uang.

Entah benar atau tidaknya pernyataan mereka tersebut, bagaimana cara peretasan dan sisa uang yang hilang tersebut masih menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga kini.

5. Kevin Mitnick

Dari semua hacker yang disebutkan di atas, Kevin merupakan peretas professional. Bagaimana tidak, Kevin mengawali rekam jejaknya sebagai hacker cukup awal yaitu saat remaja.

Berbekal kemampuan yang dimiliki saat itu, ia mampu mengendarai bus di Los Angeles kapan pun, dengan gratis. Saat umurnya mencapai 16 tahun, ia membobol Digital Equipment Corporation (DEC) hanya berbekal sebuah nomor telepon yang diberikan oleh temannya.

Belum puas penguji kemampuan di skala kecil, ia pun memutuskan untuk menjebol kemanan jaringan perusahaan teknologi kenamaan seperti IBM, Nokia, dan masih banyak lagi. Berkat aksinya, ia mampu mencuri berbagai informasi pribadi seperti nomor kartu kredit dan nomor sosial korbannya.

Uniknya, meski sudah mencuri data-data sensitif tersebut, Kevin sama sekali tidak menggunakannya untuk berbuat jahat. Lalu apa yang menjadi motif dirinya melakukan peretasan dan pencurian data tersebut? Sederhana, ia hanya pensaran.

Unknown

Artikel Terkait